Beranda » Putro Phang Bertemu Cucu Sultan Aceh

Putro Phang Bertemu Cucu Sultan Aceh



Tunku Puan Azizah permaisuri putra mahkota Pahang Darul Makmur Malaysiamengadakan silaturahmi dengan Tuanku Raja Yusuf bin Tuanku Raja Ibrahim bin Sultan Muhammad Daudsyah, di Hotel Hermes Palace pada tangga 31 Maret guna mengeratkan hubungan antara dua keluarga kerajaan yang pernah mempunyai hubungan yang sangat panjang dalam lintasan sejarah.

Pertemuan ini biasa antara keluarga di raja Pahang dan Johor dengan dengan keluarga besar Sultan Muhammad Daudsyah punya ikatan emosional yang sangat tinggi , bahkan pernah permaisuri Raja Aceh semasa pemerintahan Sultan Iskandar Muda(607-1636) yang di Aceh lebih dikenal dengan Putroe Phang berasal dari negeri saya. Demikian ungkap Tunku Azizah yang bapaknya almarhum
Sultan Iskandar Al Haj mantan Sultan Johor. pertemuanini saya fasilitasi dalam kapasitas sebagai pemerhati Sejarah Aceh

Sepanjang lawatan, Tengku Azizah telah dibawa mengunjungi beberapa tempat bersejarah di sekitar Banda Aceh seperti Gunongan menara permata, makam Sultan Iskandar Muda, sultan iskandar sani. tungku azizah berharap semoga kedepan hubungan kekeluargaan yang telah terjalin dimasa lalu agar terus dapat dieratkan ke depan demi menjaga marwah dan tamaddun dunia melayu.

Tungku azizah mengundang kerabat pewaris keluarga kesultanan Acehuntuk melakukan lawatan resmi ke negeri pahang, apalagi Sultan Abu Bakar ibni Sultan Ibrahim (3 Februari 1833 — 4 Juni 1895) nenda dari Tengku Azizah berkawan rapat dengan Sultan Muhammad Daudsyah dan pernah berusaha pada tahun 1894 M untuk menyelamatkan kesultanan Aceh dengan mendamaikan perseturuan antara Aceh dan Belanda. tapi usul ini ditolak oleh Sultan Muammad Daudsyahdan beliau tetap dengan pendiriannya,tidak mau berdamai dengan Belanda.walaupun nyawa taruhannya, sehingga beliau meninggal dalam buangan di Jakarta pada tanggal 4 Februari 1939

Kedatangan Tengku Puan Pahang ini yang juga sebagai Asean Regional Presiden ACWW (Associated Country Women of the World),dalam rangka menjajaki kemungkinan merencanakan konferensinya ACWW (Associated Country Women of the Worlddi Aceh pada agustus 2012 yang dihadiri oleh seluruh anggotanya dari mancanegara.
M Adli Abdullah