Beranda » Novus Ordo Seclorum = New World Order?

Novus Ordo Seclorum = New World Order?



Jika kita mengklik “Novus Ordo Seclorum Wikipedia” maka memang akan muncul tulisan seperti yang Antum tanyakan diatas. The New World Order, menuut Wikipedia memang “Novus Ordo Mundi”, bukan “Novus Ordo Seclorum”. Namun ketahuilah jika hal tersebut hanya terletak dalam pendefinisian kata secara etimologis, sedangkan secara substansif sama saja.

Kata Wikipedia, “Frase Novus Ordo Seclorum (Inggris: "New Order of the Ages") muncul di balik lambang resmi Amerika Serikat, pertama kali didesain pada tahun 1782 dan dicetak di balik dollar Amerika Serikat sejak tahun 1935. Frase ini juga muncul pada lambang Yale School of Management, sekolah bisnis Universitas Yale. Frase ini sering disalahartikan sebagai "New World Order", yang bahasa Latinnya adalah Novus Ordo Mundi…”

Sesungguhnya, Novus Ordo Seclorum merupakan istilah Latin untuk “Orde Baru (yang) Sekuler”, satu istilah yang sangat dekat dengan Indonesia di masa Jenderal Harto berkuasa: “Orde Baru (yang sekuler)”. Dalam bahasa Indonesia, Novus Ordo Seclorum, bisa secara bebas diterjemahkan sebagai “Tatanan Dunia Baru yang sepenuhnya Sekuler”. Dan dalam bahasa Ingris, dunia mengenalnya sebagai “The New World Order.” Tatanan Dunia Baru atau Orde Dunia Baru.

Di dalam politik, istilah Novus Ordo Seclorum memang tidak diterjemahkan secara literal, bukan secara etimologis atau text-book. Namun secara harafiah, lebih bebas tanpa menghilangkan makna.

Pendefinisian secara literal biasanya terjadi dalam ranah hukum formal, namun kadang sering melukai rasa keadilan. Seperti misalnya, kasus “pencurian” tiga buah kakao oleh Nek Minah. Adalah adil menurut definisi legal-formal jika Nek Minah ditahan atau di penjara, karena memang Nek Minah telah terbuki melakukan perbuatan pencurian, walau hanya tiga buah kakao yang harganya lebih murah ketimbang sepasang sandal jepit. Namun “Adil” menurut definisi legal-formal, ternyata tidak memenuhi asas keadilan. Maka yang berlaku seharusnya juga “definisi menurut hakikat”.

Dalam istilah Novus Ordo Seclorum, dewasa ini banyak istilah-istilah yang sesungguhnya sebangun, seperti: Tata Dunia Baru, Globalisasi, The Small Village, The New World Order, dan sebagainya. Secara etimologis tentu istilah-istilah tersebut berbeda artinya, namun dalam kacamata politik, semuanya sama, mengacu pada gerakan konspiran globalis untuk mewujudkan satu dunia di mana negara-negara utara menjadi tuan atas negara-negara selatan, di mana kulit putih menjadi tuan bagi kulit berwarna, dan dimana sekularisme menjadi TUAN atas semua Ibrahimic-Religions.

Terkait dengan frasa “Novus Ordo Seclorum” ada baiknya kita menengok sosok Adam Weishaupt. Dia adalah orang yang ditunjuk 13 Dinasti Yahudi (Rotschild, Aston, Bundy, Onnasis, dan sebagainya) pada tahun 1773 di Judenstrasse, Bavaria, untuk mengepalai Illuminaty, sebagai kelompok elit Freemasonry.

Adam Weishaupt adalah orang yang menulis buku berjudul “The Novus Ordo Seclorum” yang berisi berbagai konsep, doktrin, serta teori tentang pemerintahan global, satu tatanan dunia.

Buku tersebut selesai pada tanggal 1 Mei 1776. Sebagai penghormatan terhadap dirinya, tanggal 1 Mei dijadikan sebagai hari perayaan Komunis di seluruh dunia. Komunis dan Kapitalisme diciptakan oleh Yahudi.

Menurut Myron Pagan, langkah-langkah strategis yang ditulis Weishaupt untuk mewujudkan ambisinya tersebut antara lain, sebagai berikut.

  • Iluminasi harus menguasai para pejabat tinggi pemerintahan dari beberapa tingkatan jabatan, bila perlu dilakukan cara-cara kotor dengan menyogok, baik dengan uang maupun perempuan. (Monetary and sex bribery was to used to obtain control of men already in high places in the various levels of all governments and other field of endeavor).
  • Iluminasi melakukan perekrutan terhadap aktivis mahasiswa yang potensial, yang mempunyai bakat dan dari keturunan yang unggul untuk dilatih sebagai anggata Iluminasi yang prospektif di masa depan. (The Illuminati who were on the faculty of colleges and universities were to cultivate students processing exceptional mental ability and who belong to well-bred families with international leanings and recommend them for special training in internationalism).
  • Mereka yang sudah terperangkap dalam jaringan Iluminasi, termasuk mahasiswa yang telah dilatih dan diberikan pengetahuan khusus tentang dunia internasional, serta cita-cita Iluminasi akan dijadikannya sebagai agen Iluminasi di beberapa negara dan ditempatkan sebagai staf ahli atau spesialis yang mendampingi pejabat kunci pemerintah. (All influential people who were trapped to come under the control of Illuminati, plus the students who had been specially educated and trained, were to be used as agents and placed behind the scenes of all governments as experts and specialist).
  • Iluminasi akan menguasai seluruh saluran media massa, baik media elektronik maupun cetak, memiliki dan mengontrolnya pemerintah sedemikian rupa sebagai satu-satunya solusi sehingga mampu membentuk opini publik. (They were to obtain absolute control of the press so that all news and information could be slanted to convince the masses that a one word government is the only solution to our many and varied problems. They were also to own and control all the national radio and TV channels).

Nah, jika di dalam berbagai tulisan saya menyamakan istilah Novus Ordo Seclorum dengan Tata Dunia Baru, The New World, Order, atau juga dengan Globalisasi, maka sesungguhnya itu satu pengertian, satu hakikat di mana istilah-istilah itu bisa saling dipertukarkan satu dengan lainnya agar tulisan tidak menjemukan.

Mencermati gerakan globalis ini, kita hendaknya jangan terpaku pada hal-hal kecil yang sesungguhnya tidak banyak memiliki pengaruh. Mereka memiliki banyak sekali istilah dan sebutan, namun punya satu tujuan atau cita-cita. Hal ini memang disengaja agar orang lain menjadi sibuk dengan hal-hal yang bukan substansif sehingga yang intinya malah terlewatkan.