Beranda » Museum Kretek, Wisata Sejarah yang Makin Terlupakan

Museum Kretek, Wisata Sejarah yang Makin Terlupakan



LELAKI tua berjas, blangkon, dan kain bermotif bunga-bunga itu tampak anggun. Kacamata yang dia kenakan kian menegaskan kewibawaan.




Siapa gerangan lelaki tua itu? Figur itu adalah Ki Nitisemito. Dialah pengusaha rokok kretek Bal Tiga yang legendaris pada masa Indonesia masih bawah daulat kekuasaan kolonial Belanda. Dan lukisan sang legenda itu adalah satu di antara 11 lukisan tokoh pengusaha rokok kretek di kota Kudus.



Lukisan-lukisan itu terpampang di sebuah bidang dinding utama gedung Museum Kretek yang diresmikan Menteri Dalam Negeri (pada waktu itu) Soepardjo Roestam pada 3 Oktober 1986. Tokoh lain dalam lukisan-lukisan tersebut adalah M Atmowidjojo (pengusaha rokok Goenoeng Kedoe), HM Ma’ruf (Djambu Bol), serta HM Muslich dan H Ali Asikin.



Mencari Museum Kretek, yang terletak di Desa Getaspejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, cukup mudah. Ketika memasuki wilayah administrasi Kabupaten Kudus dari arah Semarang, yaitu di perbatasan Kudus-Demak, tinggal mengikuti jalan raya-lurus ke depan sejauh sekitar dua kilometer.



Lalu ketika tiba di Kantor PLN Cabang Kudus, berbelok ke kanan sejauh 150 meter—tembus perempatan jalan. Nah di pojok perempatan itulah, Museum Kretek yang bangunannya berbentuk joglo—khas Jawa berada.



Ya, Museum Kretek sebenarnya bukan sekadar file penyimpan sejarah perkretekan di Kudus. Lebih dari itu, ia bisa menjadi ajang penelitian ilmiah dan pengembangan keilmuan.



Yang paling mengesankan, di museum itu banyak barang bernilai seni tinggi. Foto, lukisan, patung, dan miniatur yang menggambarkan proses pembuatan rokok kretek adalah aset berharga yang sangat mengesankan.




Museum itu menjadi semacam “galeri” yang terlupakan. Lihatlah, berbagai barang itu di dalamnya kurang terpelihara. Debu tebal dan kotoran lain menghiasi barang-barang itu. museum tersebut seharusnya menjadi kebanggaan dan mendapat perhatian. Karena, dulu, agar bisa disebut kota kretek, Kudus harus berebut dengan kota-kota di Jawa Timur untuk dipilih sebagai tempat pembangunan Museum Kretek. Namun, kini, museum yang merupakan miniatur jagat perkretekan itu kurang terawat.



Museum Kretek adalah sebuah museum yang terletak di Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Museum kretek didirikan bertujuan untuk menunjukan bahwa kretek berkembang sangat pesat di tanah jawa khususnya di kota kudus. Di museum ini diperkenalkan mulai dari sejarah tentang kretek hingga proses produksi rokok kretek, mulai dari pembuatan secara manual sampai menggunakan teknologi modern.



Museum Kretek merupakan satu-satunya museum rokok di Indonesia. Di sana juga bisa ditemukan siapa saja tokoh-tokoh yang berperan besar dalam memajukan bisnis rokok di Indonesia.



Bangunan Museum Kretek yang berdiri di atas areal seluas 2 hektar ini terbilang sangat indah dan megah. Di depannya ada dua bangunan terpisah berasitektur rumah adat Kudus dan surau gaya Kudus. Interior Museum dipenuhi dengan patung-patung dan berbagai macam perlengkapan pembuatan rokok. Patung-patung yang apik itu adalah hasil karya seniman-seniman Kudus, khususnya dari kalangan pendidik.



Lokasi Museum ini tak terlalu sulit untuk dijangkau, baik dengan kendaraan pribadi maupun umum. Kota Kudus terletak 50 km timur Semarang, paling tidak bisa menghabiskan waktu kurang dari satu jam dari Semarang. *