Beranda » Krakatau dan Peristiwa Akhir Zaman

Krakatau dan Peristiwa Akhir Zaman



Krakatau membuat dunia kagum sekaligus ketakutan. Betapa tidak, pada abad ke-6 Krakatau menjadikan seantero dunia mengalami masa kegelapan sepanjang 18 bulan. Kesan ini begitu terasa disaat saya menyaksikan video dokumenter tentang Krakatau yang berjudul “Mega Disaster Krakatoa’s Revenge” yang beberapa hari lalu diputar disalah satu stasiun televisi nasional Indonesia.

Pada episode tulisan berikut saya mencoba kembali mengutak-atik beberapa skenario meletusnya Krakatau dengan beberapa fenomena akhir zaman, kiamat, yang digambarkan dalam kitab suci Al-Quran.

Versi Al-Quran

Dalam Al-Quran banyak sekali ditemui ayat-ayat yang mengkisahkan tentang peristiwa akhir zaman atau kiamat. Berbeda antara akhir zaman dan kiamat. Kiamat lebih pada terjadinya kehancuran alam. Sementara akhir zaman adalah urutan peristiwa sebelum kiamat. Dari beberapa ayat yang saya kolek rata-rata mengkisahkan tentang kehancuran gunung-gunung, dalam pola jamak, artinya gunung itu tidak satu tapi beberapa dan lebih dari satu. Misal,

QS. Al Ma’arij : 8-9 “Pada hari ketika langit menjadi seperti luluhan perak; dan gunung-gunung menjadi seperti bulu (yang berterbangan).”

QS. Al Waaqi’ah : 4-6 “Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya; dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya; maka jadilah ia debu yang berterbangan.”

QS. Al Qaari’ah : 5 “Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.”

Ketiga ayat di atas mewakili dari sekian ayat yang menceritakan hal yang serupa. Kata gunung dalam ayat tersebut disampaikan dalam bentuk jamak. Jabal=gunung, bentuk jamaknya Jibaal=gunung-gunung. Sehingga gunung itu lebih dari satu. Fenomena gunung bagaikan debu yang berterbangan dan berhamburan mensiratkan kepada kita bahwa material gunung itu terbang dan berhamburan kesegala penjuru. Ibarat debu, ia akan terbeng kemana pun angin membawanya. Simak ayat berikut,

QS. Thaaha : 105-107 “Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: “Tuhanku akan menghancurkannya sehancur-hancurnya; maka Dia akan menjadikan (sisa) gunung-gunung itu datar sama sekali; dan tidak ada sedikitpun kamu lihat tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.”

Gunung-gunung yang mengalami kehancuran tidak sekedar meletus, tetapi hancur luluh lantak hingga sisa dari gunung itu hanyalah hamparan yang bisa dikatakan hampir saja rata. Pernahkan anda menemukan gunung meletus hingga rata dan tak bersisa gundukan tanah gunungnya? Saya yakin anda sudah membayangkan sesuatu. Kita lanjutkan dulu.

Peristiwa hari kiamat dan tahap-tahap akhir zaman memiliki beberapa tanda-tanda. Kita hanya mengambil beberapa tanda yang berkaitan dengan peristiwa alam.

1. Dalam websitenya Harun Yahya memberikan gambaran peristiwa gempa bumi menjadi salah satu bagian dari peristiwa akhir zaman. (Harun Yahya). Gempa bumi adalah bagian dari fase bencana alam. Bisa jadi Tektonik bisa juga Vulkanik. Akhir-akhir ini sering terjadi gempa bumi. Ada yang terasa ada yang tidak.

Beberapa peristiwa gempa bumi terjadi karena faktor vulkanik. Yakni gunung Merapi, anak gunung Krakatau, gunung Bromo, dan lain-lain. Dan semakin sering terjadi. Termasuk yang bersumber dari Tektonik seperti peristiwa Tsunami Aceh.

2. Fenomena matahari terbit dari barat. Sumber Wikipedia. Ditulis dalam artikel tersebut bahwa matahari akan terbenam dan tidak terbit selama tiga hari. Peristiwa ini tidak akan terjadi kecuali jika awan gelap menutupi permukaan langit secara pekat dan matahari tidak tampak di mata manusia. Kemudian ketika awan gelap itu berangsur sirna maka tampak matahari telah berubah arah.

Mengenai fenomena ini Rasulullah SAW menggambarkan dengan sabdanya,

Rasulullah bersabda,
“Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua mereka akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu.”
(Riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. Dan riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibn Majah)

3. Asap yang menyiksa. Fenomena asap yang menyiksa ini menjadi salah satu episode akhir zaman sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya Rabbmu telah memperingatkan kamu dengan tiga hal. Pertama: Asap yang akan mengakibatkan kepada orang Mu’min seperti demam dan kepada orang kafir sehingga ia melepuh (pecah) dan keluar asap dari setiap telinganya, yang kedua adalah binatang, yang ketiga adalah Dajjal.”
(Dikeluarkan oleh Ibn Jarir dan diriwayatkan oleh Thabrany dari Abu Malik Al Asy’ari dan sanadnya adalah jayyid)

dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Maka tunggulah ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia, inilah adzab yang pedih.”
(Ad Dukhkhan: 10-11)

4. Suara yang memekakkan telinga. QS. Abasa: 33-34 “dan apabila datang suara yang memekakkan telinga; pada hari ketika manusia lari dari saudaranya.”

Hubungannya dengan Krakatau

Skenario-skenario di atas merupakan tahap-tahap akhir zaman yang bisa saya kolekting dari beberapa sumber. Peristiwa-peristiwa yang tergambar di atas sering kita saksikan pada saat gunung berapi meletus. Tetapi sejauh sejarah gunung berapi meletus belum pernah ada yang sedahsyat Krakatau.

1. Gunung Krakatau meletus hingga habis rata tak bersisa. Adakah gunung lain yang seperti ini?

2. Material gunung Krakatau menjangkau hampir ke seluruh dunia. Karena lokasinya di ekuator (khatulistiwa) maka jangkauan material Krakatau mencapai belahan bumi utara dan selatan.

3. Gunung Krakatau bukanlah gunung tunggal. Tapi sebuah kompleks pegunungan. Sehingga sangat pas jika digambarkan sebagai letusan gunung-gunung. Kompleks gunung Krakatau terdiri atas: gunung Rakata, gunung Purbuwatan, dan gunung Danan. Sumber Wikipedia.

4. Asap atau debu material Krakatau menyebabkan kegelapan di abad ke-6. Dan pada tahun 1883 pun demikian meski skalanya tidak sebesar di abad ke-6. Kegelapan ini bisa saja kelak memberikan kesempatan pada fenomena alam matahari terbit dari barat. Matahari akan berubah arah pada saat kegelapan itu terjadi. Bagaimana teknisnya tentu Tuhan Maha Mengetahui. Dan kita hanya bisa memprediksi.

5. Suara yang memekakkan telinga. Letusan Krakatau mengeluarkan suara ledakan yang amat dahsyat. Gelombang kejut atas ledakannya bisa memekakkan telinga. Bahkan memakan korban jiwa. Ibarat ledakan bom, maka efek hampa pada saat ledakan terjadi begitu dahsyat pada saat kaldera Krakatau pecah dan menyemburkan materialnya ke lapisan Stratosfer.

6. Huru-hara. Dan tentunya ketika bencana dan malapetaka terjadi maka krisis pangan, ekonomi, sosial hingga menjurus pada krisis moral sehingga pada akhirnya keributan bahkan peperangan bisa saja terjadi sebagaimana yang umumnya digambarkan sebagai fenomena akhir zaman.

Wassalam

Lukman Sulistyo