Beranda » Jogja, Kota Museum yang Sepi Pengunjung

Jogja, Kota Museum yang Sepi Pengunjung



Tahukah anda, setidaknya ada lebih dari 27 museum yang ada di Yogyakarta. Maka tak salah jika Jogja disebut dengan kota museum.

Selain dikenal dengan kota wisata dan kota pelajarnya, Jogja pun dapat juga disebut dengan kota museum karena terdapat banyak sekali museum-museum bersejarah tersebar di hampir seluruh penjuru kota Jogja.

Banyaknya museum yang menyimpan kenangan bersejarah seharusnya dapat dijadikan sebagai pusat informasi bagi masyarakat luas tentang asal usul bahkan cerita-cerita kemerdekaan bangsa ini. Hanya saja hal tersebut tidak terjadi, sepinya pengunjung bahkan di hari libur seakan membuktikan bahwa museum tidak diminati oleh masyarakat sebagai tempat rekreasi pendidikan pilihan mereka dibanding mall dan arena bermain.

Jika dibandingkan dengan di luar negri yang memiliki museum namun sangat digemari oleh warganya sebagai tempat berwisata ketika hari libur tiba, mengapa hal tersebut tidak terjadi di Indonesia ? hal ini mugkin saja dikarenakan kurangnya promosi yang dilakukan oleh pihak pengelola museum atau memang kurangnya minat masyarakat terhadap arti sejarah.

Ketika ditemui di museum Benteng Vredeburgh pada minggu (9/10) Marjuki (45) mengatakan membawa keluarga kecilnya untuk menikmati hari libur berkunjung ke Malioboro, namun ketika berjalan-jalan dan melewati museum tidak ada salahnya untuk mampir sebentar karena tidak pernah masuk ke museum.

Aris Sunandar (33) menuturkan “Museum hendaknya dibuat dengan semenarik mungkin sehingga tidak menimbulkan kesan angker dan sepi, dengan begitu pengunjung dapat menikmati suasana dengan lebih nyaman”.

Prmomosi museum-museum yang ada di Jogja baru-baru ini diadakan dengan cara pawai layaknya karnaval, peserta pawai dari berbagai museum ini bahkan memakai atribut lucu dan menarik. Cara ini dipandang ampuh mencuri perhatian masyarakat. Bahkan pawai dilakukan dengan cara mengunjungi mall terbesar yang ada di Jogja. Hanya saja hal tersebut harus didukung dengan pengelolaan yang bagus di museum itu sendiri sehingga ketertarikan masyarakat tidak hanya berhenti sampai disini saja.

Reni Dian Natalia Natalia