Beranda » Abdul Latief Hendraningrat - Sang Pengibar Bendera Pusaka 17 Agustus 1945

Abdul Latief Hendraningrat - Sang Pengibar Bendera Pusaka 17 Agustus 1945



Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah” Kalimat itu di ucapkan oleh BUNG KARNO, Presiden RI Pertama. Klise memang tapi mengandung banyak arti. Karena melihat kondisi negara saat ini, tentu para leluhur kita yang sudah mendahului kita serta kakek dan nenek kita yang berjuang dengan jiwa dan raga untuk kemerdekaan NKRI pasti sedih melihat kondisi negara. Dimana korupsi merajarela, yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar, dan masih banyak lagi lainnya.




banyak orang yang tidak tahu dengan nama ABDUL LATIEF HENDRANINGRAT. karena sesuai motto hidup beliau, yaitu SEPI ING PAMRIH ( sepi dari pamrih atau tuntutan) serta RAME ING GAWE (tapi banyak bekerja) dua hal yang sekarang amat sangat bertolak belakang dengan para pejabat-pejabat di negeri ini serta kebanyakan masyarakat indonesia lainnya sekarang. karena pada jaman dahulu para pahlawan berjuang dengan ikhlas tanpa pamrih dan hanya satu tujuan, yaitu KEMERDEKAAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA dan demi masa depan anak cucu serta keturunannya kelak. untuk itu alangkah durhakanya kita sebagai orang yang mengaku bangsa indonesia, melupakan sejarah bangsa ini. banyak yang bilang jangan tengok masa lalu, tapi tataplah masa depan, menurut saya kalimat ini tidak benar, karena tanpa masa lalu tidak akan ada masa depan.



Berkaitan dengan kalimat “jangan sekali-kali meninggalkan sejarah”. ini berkaitan dengan judul tulisan yang saya buat. seperti kita ketahui, belakangan kalau tidak salah sekitar tahun 2008, muncul seorang yang mengaku menjadi pengibar bendera pada 17 agustus 1945. namanya tidak perlu saya sebutkan. pengakuan orang tersebut membuat keluarga kami bertanya-tanya?? ko bisa ya?? orang tersebut mengaku-ngaku?? awalnya keluarga kami mengganggap itu hanya angin lalu saja. sampai puncaknya pada peringatan 17 agustus 2011 lalu. diadakan acara di Gedung JOANG 45, oleh salah satu TV swasta dan sebuah acara wawancara oleh sang pengaku tersebut juga oleh salah satu TV swasta di mana orang tersebut di elu-elukan oleh orang-orang di sana . padahal di gedung juang terdapat bukti otentik mengenai siapa pengibar bendera pusaka 17 agustus 1945. serta acara wawancara tersebut juga dihadiri oleh mahasiswa yang notabene generasi penerus bangsa. ironisnya banyak yang menerima mentah-mentah, inilah kondisi negara saat ini, banyak orang yang melupakan sejarah bangsanya sendiri.




sebagai langkah konkrit, keluarga diwakili oleh DR Nidjo Sandjojo (penulis buku ABDUL LATIEF HENDRANINGRAT - SANG PENGIBAR BENDERA PUSAKA 17 AGUSTUS 1945) , pada tanggal 15 oktober 2011 lalu, meluncurkan buku di Gedung Juang 45. Kenapa dipilih gedung juang 45?? karena semasa hidup ABDUL LATIEF HENDRANINGRAT mengganggapnya sebagai rumah sendiri sampai akhir hayatnya jenazah beliau disemayamkan disini, sebelum akhirnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.




(gambar sampul depan)



buku di atas ditulis oleh bapak DR NIDJO SANDJOJO , menantu dari ABDUL LATIEF HENDRANINGRAT sekaligus paman saya. buku ini sudah dapat diperoleh di toko-toko buku


Tulisan ini saya buat dengan maksud untuk meluruskan sejarah berdirinya bangsa ini. jika kita melupakan sejarah, sama saja dengan mengkhianati cita-cita nenek moyang, kakek nenek serta para pahlawan yang berkorban jiwa dan raga demi kemerdekaan NKRI.

Salam dan hormat saya

ARIF WICAKSONO HENDRANINGRAT - cucu ABDUL LATIEF HENDRANINGRAT